Assalamualaikum..
Sebentar ya, gw mau ngucapin Alhamdulillah dulu nih. Alhamdulillaaaah...
Kenapa? Soalnya udah lamaaaa banget gw ngga ngeposting tentang referensi film. Akhir-akhir ini gw ngeposting tentang trip backpacker gw mulu yak.. Hahaa.. *kasian ya kamu, Ren, di anak tirikan* *ceritanya lg ngomong sm referensi film*
Oke.. Back to the topic..
Referensi film.
Sip. jadi, film apa yang mau gw rekomendasiin ke kalian? Yap! Bener banget. Film Korea. Eiiittt.. Jangan underestimate dulu deh lo semua.. Dua movie yang bakalan gw ceritain ini bukan movie romantis-romantisan Korea, bukan movie yang pemainnya adalah artis yang demen operasi plastik yg mukanya mirip semua karena satu dokter. Bukan. Ini adalah dua film yang gw yakin bangeeeet, bakalan bikin kalian *termasuk kalian yang jarang nangis pun* akan bener-bener meneteskan air mata kalo nonton dua movie ini.
Gw ngga lebay kok. Gw juga termasuk dalam golongan orang yang jarang nangis kalo nonton film. Tapi, dua movie ini sukses ngebuat gw mewek, ngga cuma air mata yang keluar, tapi gw sampe ingusan pula. Hhahhaaa..
Okelah.. Yang pertama.. Jeeenggg jeeenggg jeeeeeenggg.. *yg ini sih lebay.. wkwkkw*
# Wedding Dress (2010)
Movie ini bercerita tentang seorang single mother yang membesarkan anaknya seorang diri. Pekerjaan mom ini adalah sebagai seorang designer baju pengantin.
Sehari-hari ia sibuk dengan pekerjaannya sampai anaknya merasa ia kurang merasakan kasih sayang ibunya. Ibunya tak pernah memasakkan makanan untuknya, biasanya anaknya makan bersama keluarga tantenya. Tapi, sebenernya, ibunya sangaaaat menyayangi anaknya.
Wanita ini menderita penyakit keturunan yang membuatnya tak akan hidup lebih lama lagi. Dan ketika ia merasa waktunya tidak akan lama lagi, ia memutuskan ingin berhenti dari pekerjaannya. Terakhir ia membuat design baju pengantin untuk anaknya. Walau ada pembeli yang ingin membeli design itu, ia menolaknya karena ia bilang, ini adalah gaun untuk anaknya kelak menikah nanti.
Sebelumnya anaknya ia daftarkan sekolah ballet, karena ia ingin sekali melihat anaknya tampil di depan panggung menari ballet. Namun anaknya sangat tidak menyukai ballet hingga ia sering sekali membolos. Anaknya ini termasuk anak yang tertutup dan anti sosial. Ia paling benci ketika makanannya bercampur dengan makanan orang lain, walau orang itu adalah sepupunya sendri. Ia juga benci ketika minumannya diminum oleh temannya, karena ia merasa jijik dengan bekas mulut temannya.
Sang ibu kemudian merasa ini tak benar, bagaimana anaknya akan melanjutkan hidupnya nanti ketika ia sudah tak ada, kalau anaknya anti sosial seperti ini. Ketika dimarahi, anaknya hanya menjawab:
"Aku punya ibu.. Aku punya kau, ibu. Aku akan tinggal bersama denganmu selamanya"
Lalu ibunya membalas: "Kau akan menikah nanti, bagaimana kau akan menikah kalau kau tak suka bersentuhan dan berbagi hal dengan orang lain?"
"Tak mau. Aku punya kau, ibu. Kau pasti tak akan meninggalkanku. Kau akan bersamaku kan?"
Mendengar itu, ibunya ngga sanggup lagi memarahi anaknya, ia menangis dan memeluk anaknya sambil berkata kalau ia akan selalu bersama dengan anaknya itu.
Lambat laun, anaknya menyadari kalau ibunya sakit, walau ibunya selalu menutup-nutupi hal itu darinya. Anaknya mencoba tegar dan bersikap pura-pura tak tau apa-apa di depan ibunya agar ibunya tidak sedih dan mencemaskan dirinya. Ia yang semula sangat membenci ballet, mulai les lagi (setelah sekian lama bolos dan ketinggalan dari teman-temannya). Ia yang semula benci sekali bersentuhan dengan temannya, kemudian ia menawarkan minuman pada temannya dan meminum dari botol yang sama, dan juga meminta maaf.
Ketika ibunya akhirnya masuk RS, ia membawa teman-temannya untuk menjenguk ibunya. Ia menunjukkan kepada ibunya kalau ia memiliki banyak teman dan ibu tak perlu mengkhawatirkan apa-apa mengenai dirinya.
Lalu di saat terakhirnya, ibunya akhirnya bisa melihat anaknya menari ballet di panggung, walau dengan pandangan yang sangat buram. Untuk dapat mengenali anaknya, rekan kerjanya memakaikan bros bunga besar di pakaian ballet anak itu agar ibunya dapat mengenali yang mana anaknya.
Sampai ketika mereka menghabiskan malam bersama di kamar rumah sakit. Berpelukan. Mengobrol hal ringan dan menertawakan hal yang bisa mereka bicarakan. Dan ketika ibunya akhirnya pergi, ia menahan air matanya. Ia hanya keluar dari kamar. Terdiam. Sampai dokter datang dan ingin masuk ke dalam kamar dan ia melarangnya. Ia mengatakan kalau ibunya sedang tidur dan jangan diganggu. Dokter memaksa akan masuk untuk memeriksa kondisi ibunya, dan akhirnya ia menangis meronta-ronta dan menyerukan kalau ibunya sedang tidur. Ia menyerukan nama ibunya.
Film ini menunjukkan bagaimana besarnya cinta seorang ibu. Bagaimana ketegaran anaknya untuk tidak menangis di depan ibunya, padahal anaknya masih sangat kecil. Bagaimana anaknya yang semula anti sosial bisa merubah diri demi membuat ibunya tenang dan bangga padanya. Bagaimana anaknya mengejar ketertinggalannya di ballet untuk mempersembahkan pertunjukkan terakhir untuk ibunya. Bagaimana ketegaran keduanya menghadapi kenyataan pahit yang menunggu mereka.
Reccomended banget buat kalian yang berada jauh dari ibu kalian. Yang ngekos ataupun memang tinggal jauh dari orang tua. Ibu memang jarang menunjukkan kasih sayangnya, namun percayalah, cinta seorang ibu pada anaknya itu lebih besar dari cinta anaknya kepada ibu mereka. Sesekali, tunjukanlah rasa sayang kita pada ibu kita, dengan berbagai cara, agar mereka merasakan cinta kita.
Asli, buat yang gengsi kalo nangis cuma karena nonton pilem Korea, oke, coba deh tahan ya air matanya yah.. :)
Nah, yang kedua, ini bakalan lebih bikin mewek dari yang pertama.. *ngga lebay, suerrr*
# Miracle in Cell No. 7 (2013)
Kalo Wedding Dress ngebahas tentang cinta ibu dan anak, kalo ini membahas cinta ayah dan anak.
Ada seorang anak perempuan yang masih seumuran SD (atau TK ya, lupa) yang memiliki ayah autis. Ayahnya ini masih bisa bekerja dan memenuhi kebutuhan anaknya. Ia bekerja sebagai tukang parkir gitu atau bisa dibilang juga tim keamanan lah.Tugasnya ngga hanya membantu parkir mobil, tapi juga ia diajari untuk memberi tindakan pertolongan pertama pada orang yang kecelakaan.
Dimulai dari cerita awalnya, sang anak kepingin banget punya tas Sailormoon. Namun ayahnya belum punya uang untuk membeli. Ayahnya bilang, sebentar lagi ia akan gajian, jadi anaknya bisa membeli tas itu. Tapi, ternyata hari itu, tas nya dibeli oleh orang lain. Dibeli oleh anak perempuan lain yang merupakan anak dari jenderal polisi (pokoknya orang penting di kepolisian).
Ia berusaha meminta tas itu, tapi ia malah dibentak oleh si jenderal itu. Anaknya berusaha membela ayahnya, karena ayahnya diejek dengan kekurangannya itu. Akhirnya ia dan anaknya pulang dengan kecewa. Sesampainya di rumah, ayahnya berjanji akan membelikannya tas Sailormoon untuk anaknya dan mencari di toko lain. Anaknya bilang, tas itu hanya tinggal satu, tapi ayahnya bersikeras akan membelikan untuk anaknya.
Ketika masa gajian tiba, ia ingin membelikan tas untuk anaknya. Kemudian ia bertemu dengan anak yang membeli tas sailoormoon kemarin. Anak itu bilang, ia tau toko lain yang menjual tas yang sama. Anak itu mengajak laki-laki itu untuk mengikutinya ke toko tersebut.
Sepanjang perjalanan melewati pasar, laki-laki itu memandangi tas sailormoon, menunjuk-nunjuk dan menggumamkan nama anaknya. Kemudian ia menoleh ke arah lain, dan ketika akhirnya mau melihat anak itu lagi, ia mendengar suara teriakan anak kecil itu. Ternyata anak itu terjatuh dan berdarah. Tak sadarkan diri.
Karena ia pernah diajari tentang P3K, ia berusaha menyelamatkan anak itu dengan memberinya nafas buatan, tapi anak itu tidak bangun-bangun juga. Ketika ia sedang panik mencoba menyelamatkan anak itu sambil mengingat-ingat pelatihan P3K nya, ada seorang wanita yang kebetulan lewat dan melihat kejadian itu dengan sudut pandang lain. Wanita itu berteriak dan melaporkan kepada polisi.
Laki-laki itu ditangkap dengan tuduhan pembunuhan anak kecil dan pencabulan. Karena laki-laki itu autis, ia tak dapat membela diri apa-apa. Ketika ditanya, ia hanya menyebut nama anaknya, ia mengulang kata-kata kalau anaknya menunggunya di rumah. Anaknya bisa ketakutan dan mencemaskan dirinya.
Benar saja, anaknya memang menunggunya di rumah dan cemas kalau terjadi apa-apa pada ayahnya, hingga suatu hari ia melihat kerumunan orang ramai yang sedang melakukan reka adegan pembunuhan. Ketika ia melihat lebih dekat, ternyata ada ayahnya disana, sebagai tersangka. Ia berteriak. Hari itu hujan, ia berteriak berlari menghampiri ayahnya, namun ditahan oleh polisi. Ia memanggil ayahnya, dan ayahnya pun memanggil nama anaknya. Namun, mereka kembali dipisahkan dan laki-laki itu dibawa ke penjara.
Anaknya percaya kalo ayahnya pasti tak bersalah.
Di penjara ayahnya selalu menyebut nama anaknya, sampai polisi menjadi kesal. Polisi bertanya pada laki-laki itu, bagaimana bisa ia mencintai anaknya namun melakukan kejahatan hina kepada anak lain yang seumuran anaknya?? Ayahnya tetap saja menyebut nama anaknya dengan sedih.
Lalu, singkat cerita, anaknya berhasil diselundupkan diam-diam ke dalam penjara oleh teman-teman laki-laki itu di cell no. 7. Mereka bertemu dan mereka tak ingin dipisahkan walau sebenarnya, keberadaan anak itu di penjara sangat berbahaya.
Teman-temannya menjadi curiga melihat kehangatan ayah dan anak itu. Mereka curiga, tak mungkin laki-laki "bodoh" dihadapannya itu, yang sangat mencintai anaknya melebihi apapun, akan melakukan kejahatan bejat seperti yang dituduhkan padanya.
Hingga satu orang kepala polisi juga curiga, dan memutuskan untuk mengangkat kembali kasus laki-laki itu. Ia bersama teman-teman sel nya, me-reka ulang kejadian yang sebenarnya dan akhirnya pengadilan kembali dibuka.
Menjelang hari sidang, laki-laki itu diajarkan oleh anak dan teman-temannya untuk menjawab jujur dan menjawab tegas atas pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan. Ia sudah siap membela diri. Kali ini ia harus tegas membela diri demi anaknya.
Namun, sebelum sidang tiba, ayah dari anak yang 'dibunuhnya' datang menghampirinya dalam satu ruangan, ia dipukul oleh laki-laki itu dengan emosi. Ia berkata, ia akan melakukan hal yang sama terhadap anaknya jika laki-laki itu membela diri di pengadilan. Ia bersumpah akan melakukan hal yang sama pada anaknya itu. Akhirnya sang ayah mengacaukan sidangnya sendiri dengan mengakui bahwa memang ia yang membunuh anak kecil itu. Semua orang kaget, teman-teman, kepala polisi, dan juga anaknya. Anaknya menangis. Ayahnya dengan tegas mengatakan ia yang membunuh. Lalu ia menyebut lagi nama anaknya, dan berkata, anaknya sendirian.. Sendirian..
Akhirnya laki-laki itu divonis hukuman mati oleh pengadilan.
Ada saat-saat dimana teman-temannya ingin membentunya melarikan diri dari penjara, namun akhirnya gagal, tapi malah memberikan kenangan indah untuk ayah dan anak itu ketika mereka mencoba kabur dari penjara.
Hari-hari dilewatinya di dalam penjara, kepala polisi beberapa kali mengijinkan anaknya untuk bersama ayahnya.
Film ini benar-benar kejam. Tidak, penulisnya yang kejam. Bagaimana ia menggambarkan cinta seorang ayah yang keterbelakangan mental kepada anaknya. Bagaimana seseorang yang memiliki kekurangan seperti itu, namun memiliki cinta yang sangat besar untuk anaknya. Bagaimana ia merelakan hidupnya demi anaknya. Bagaimana anaknya sangat mencintai ayahnya yang 'bodoh'.
Diceritakan pula, ketika anaknya besar dan menjadi seorang pengacara, ia membuka kembali kasus ayahnya dan membuktikan kalau ayahnya memang tak bersalah di pengadilan. Sampai akhirnya pengadilan memutuskan kalau ayahnya memang tak bersalah. Itu terjadi bertahun-tahun setelah ayahnya dihukum mati oleh pengadilan.
Namun, anak itu menangis bahagia, ia telah berhasil membersihkan nama ayahnya..
Huaaaaa... Meler semeler melernya lah..
Itu udah ngga kebayang lagi bentuk muka gw yang jelek jadi makin jelek, udah air mata ngalir ngga berenti.. Ngga cuma keluar dr mata, tp meler dr hidung jugaaa.. Ckckckck..
Keren.. Kalo jari tangan gw isinya jempol semua, gw acungin sepuluh-sepuluhnya buat film ini! Keren. Film ini juga dapet penghargaan Internasional lho.. Ditonton dengan jumlah penonton terbanyak. Keren! Top Top!
Kalian harus nonton kedua film ini..
Ngga akan tahan untuk menangis jika sudah berhubungan dengan cinta dari kedua orang tua kan? Karena kita merasakannya pula..
Oke sip.. *ngapus air mata dan ingus*
Sekian referensi film dari gw yang wajib kalian tonton. Jadi, jangan menganggap film korea itu film kacangan doang ya, tapi ada juga beberapa film yang emang keren banget ceritanya..
Selamat menonton :))
Wassalamualaikum..
Sebentar ya, gw mau ngucapin Alhamdulillah dulu nih. Alhamdulillaaaah...
Kenapa? Soalnya udah lamaaaa banget gw ngga ngeposting tentang referensi film. Akhir-akhir ini gw ngeposting tentang trip backpacker gw mulu yak.. Hahaa.. *kasian ya kamu, Ren, di anak tirikan* *ceritanya lg ngomong sm referensi film*
Oke.. Back to the topic..
Referensi film.
Sip. jadi, film apa yang mau gw rekomendasiin ke kalian? Yap! Bener banget. Film Korea. Eiiittt.. Jangan underestimate dulu deh lo semua.. Dua movie yang bakalan gw ceritain ini bukan movie romantis-romantisan Korea, bukan movie yang pemainnya adalah artis yang demen operasi plastik yg mukanya mirip semua karena satu dokter. Bukan. Ini adalah dua film yang gw yakin bangeeeet, bakalan bikin kalian *termasuk kalian yang jarang nangis pun* akan bener-bener meneteskan air mata kalo nonton dua movie ini.
Gw ngga lebay kok. Gw juga termasuk dalam golongan orang yang jarang nangis kalo nonton film. Tapi, dua movie ini sukses ngebuat gw mewek, ngga cuma air mata yang keluar, tapi gw sampe ingusan pula. Hhahhaaa..
Ohya, genre dari kedua film ini tuh tentang kasih sayang org tua. Pasti ada sih org2 yg ga suka sama genre ini, jadi mau gw jejelin ni film ampe jumpalitan jungkir balik nyalain petasan juga kaga bakalan bisa bikin mereka nangis. So.. Its about taste siih..
Okelah.. Yang pertama.. Jeeenggg jeeenggg jeeeeeenggg.. *yg ini sih lebay.. wkwkkw*
# Wedding Dress (2010)

Sehari-hari ia sibuk dengan pekerjaannya sampai anaknya merasa ia kurang merasakan kasih sayang ibunya. Ibunya tak pernah memasakkan makanan untuknya, biasanya anaknya makan bersama keluarga tantenya. Tapi, sebenernya, ibunya sangaaaat menyayangi anaknya.
Wanita ini menderita penyakit keturunan yang membuatnya tak akan hidup lebih lama lagi. Dan ketika ia merasa waktunya tidak akan lama lagi, ia memutuskan ingin berhenti dari pekerjaannya. Terakhir ia membuat design baju pengantin untuk anaknya. Walau ada pembeli yang ingin membeli design itu, ia menolaknya karena ia bilang, ini adalah gaun untuk anaknya kelak menikah nanti.
Sebelumnya anaknya ia daftarkan sekolah ballet, karena ia ingin sekali melihat anaknya tampil di depan panggung menari ballet. Namun anaknya sangat tidak menyukai ballet hingga ia sering sekali membolos. Anaknya ini termasuk anak yang tertutup dan anti sosial. Ia paling benci ketika makanannya bercampur dengan makanan orang lain, walau orang itu adalah sepupunya sendri. Ia juga benci ketika minumannya diminum oleh temannya, karena ia merasa jijik dengan bekas mulut temannya.
Sang ibu kemudian merasa ini tak benar, bagaimana anaknya akan melanjutkan hidupnya nanti ketika ia sudah tak ada, kalau anaknya anti sosial seperti ini. Ketika dimarahi, anaknya hanya menjawab:
"Aku punya ibu.. Aku punya kau, ibu. Aku akan tinggal bersama denganmu selamanya"
Lalu ibunya membalas: "Kau akan menikah nanti, bagaimana kau akan menikah kalau kau tak suka bersentuhan dan berbagi hal dengan orang lain?"
"Tak mau. Aku punya kau, ibu. Kau pasti tak akan meninggalkanku. Kau akan bersamaku kan?"
Mendengar itu, ibunya ngga sanggup lagi memarahi anaknya, ia menangis dan memeluk anaknya sambil berkata kalau ia akan selalu bersama dengan anaknya itu.
Lambat laun, anaknya menyadari kalau ibunya sakit, walau ibunya selalu menutup-nutupi hal itu darinya. Anaknya mencoba tegar dan bersikap pura-pura tak tau apa-apa di depan ibunya agar ibunya tidak sedih dan mencemaskan dirinya. Ia yang semula sangat membenci ballet, mulai les lagi (setelah sekian lama bolos dan ketinggalan dari teman-temannya). Ia yang semula benci sekali bersentuhan dengan temannya, kemudian ia menawarkan minuman pada temannya dan meminum dari botol yang sama, dan juga meminta maaf.
Ketika ibunya akhirnya masuk RS, ia membawa teman-temannya untuk menjenguk ibunya. Ia menunjukkan kepada ibunya kalau ia memiliki banyak teman dan ibu tak perlu mengkhawatirkan apa-apa mengenai dirinya.
Lalu di saat terakhirnya, ibunya akhirnya bisa melihat anaknya menari ballet di panggung, walau dengan pandangan yang sangat buram. Untuk dapat mengenali anaknya, rekan kerjanya memakaikan bros bunga besar di pakaian ballet anak itu agar ibunya dapat mengenali yang mana anaknya.
Sampai ketika mereka menghabiskan malam bersama di kamar rumah sakit. Berpelukan. Mengobrol hal ringan dan menertawakan hal yang bisa mereka bicarakan. Dan ketika ibunya akhirnya pergi, ia menahan air matanya. Ia hanya keluar dari kamar. Terdiam. Sampai dokter datang dan ingin masuk ke dalam kamar dan ia melarangnya. Ia mengatakan kalau ibunya sedang tidur dan jangan diganggu. Dokter memaksa akan masuk untuk memeriksa kondisi ibunya, dan akhirnya ia menangis meronta-ronta dan menyerukan kalau ibunya sedang tidur. Ia menyerukan nama ibunya.
Film ini menunjukkan bagaimana besarnya cinta seorang ibu. Bagaimana ketegaran anaknya untuk tidak menangis di depan ibunya, padahal anaknya masih sangat kecil. Bagaimana anaknya yang semula anti sosial bisa merubah diri demi membuat ibunya tenang dan bangga padanya. Bagaimana anaknya mengejar ketertinggalannya di ballet untuk mempersembahkan pertunjukkan terakhir untuk ibunya. Bagaimana ketegaran keduanya menghadapi kenyataan pahit yang menunggu mereka.
Reccomended banget buat kalian yang berada jauh dari ibu kalian. Yang ngekos ataupun memang tinggal jauh dari orang tua. Ibu memang jarang menunjukkan kasih sayangnya, namun percayalah, cinta seorang ibu pada anaknya itu lebih besar dari cinta anaknya kepada ibu mereka. Sesekali, tunjukanlah rasa sayang kita pada ibu kita, dengan berbagai cara, agar mereka merasakan cinta kita.
Asli, buat yang gengsi kalo nangis cuma karena nonton pilem Korea, oke, coba deh tahan ya air matanya yah.. :)
Nah, yang kedua, ini bakalan lebih bikin mewek dari yang pertama.. *ngga lebay, suerrr*
# Miracle in Cell No. 7 (2013)
Kalo Wedding Dress ngebahas tentang cinta ibu dan anak, kalo ini membahas cinta ayah dan anak.

Dimulai dari cerita awalnya, sang anak kepingin banget punya tas Sailormoon. Namun ayahnya belum punya uang untuk membeli. Ayahnya bilang, sebentar lagi ia akan gajian, jadi anaknya bisa membeli tas itu. Tapi, ternyata hari itu, tas nya dibeli oleh orang lain. Dibeli oleh anak perempuan lain yang merupakan anak dari jenderal polisi (pokoknya orang penting di kepolisian).
Ia berusaha meminta tas itu, tapi ia malah dibentak oleh si jenderal itu. Anaknya berusaha membela ayahnya, karena ayahnya diejek dengan kekurangannya itu. Akhirnya ia dan anaknya pulang dengan kecewa. Sesampainya di rumah, ayahnya berjanji akan membelikannya tas Sailormoon untuk anaknya dan mencari di toko lain. Anaknya bilang, tas itu hanya tinggal satu, tapi ayahnya bersikeras akan membelikan untuk anaknya.
Ketika masa gajian tiba, ia ingin membelikan tas untuk anaknya. Kemudian ia bertemu dengan anak yang membeli tas sailoormoon kemarin. Anak itu bilang, ia tau toko lain yang menjual tas yang sama. Anak itu mengajak laki-laki itu untuk mengikutinya ke toko tersebut.
Sepanjang perjalanan melewati pasar, laki-laki itu memandangi tas sailormoon, menunjuk-nunjuk dan menggumamkan nama anaknya. Kemudian ia menoleh ke arah lain, dan ketika akhirnya mau melihat anak itu lagi, ia mendengar suara teriakan anak kecil itu. Ternyata anak itu terjatuh dan berdarah. Tak sadarkan diri.
Karena ia pernah diajari tentang P3K, ia berusaha menyelamatkan anak itu dengan memberinya nafas buatan, tapi anak itu tidak bangun-bangun juga. Ketika ia sedang panik mencoba menyelamatkan anak itu sambil mengingat-ingat pelatihan P3K nya, ada seorang wanita yang kebetulan lewat dan melihat kejadian itu dengan sudut pandang lain. Wanita itu berteriak dan melaporkan kepada polisi.

Benar saja, anaknya memang menunggunya di rumah dan cemas kalau terjadi apa-apa pada ayahnya, hingga suatu hari ia melihat kerumunan orang ramai yang sedang melakukan reka adegan pembunuhan. Ketika ia melihat lebih dekat, ternyata ada ayahnya disana, sebagai tersangka. Ia berteriak. Hari itu hujan, ia berteriak berlari menghampiri ayahnya, namun ditahan oleh polisi. Ia memanggil ayahnya, dan ayahnya pun memanggil nama anaknya. Namun, mereka kembali dipisahkan dan laki-laki itu dibawa ke penjara.
Anaknya percaya kalo ayahnya pasti tak bersalah.
Di penjara ayahnya selalu menyebut nama anaknya, sampai polisi menjadi kesal. Polisi bertanya pada laki-laki itu, bagaimana bisa ia mencintai anaknya namun melakukan kejahatan hina kepada anak lain yang seumuran anaknya?? Ayahnya tetap saja menyebut nama anaknya dengan sedih.
Lalu, singkat cerita, anaknya berhasil diselundupkan diam-diam ke dalam penjara oleh teman-teman laki-laki itu di cell no. 7. Mereka bertemu dan mereka tak ingin dipisahkan walau sebenarnya, keberadaan anak itu di penjara sangat berbahaya.
Teman-temannya menjadi curiga melihat kehangatan ayah dan anak itu. Mereka curiga, tak mungkin laki-laki "bodoh" dihadapannya itu, yang sangat mencintai anaknya melebihi apapun, akan melakukan kejahatan bejat seperti yang dituduhkan padanya.
Hingga satu orang kepala polisi juga curiga, dan memutuskan untuk mengangkat kembali kasus laki-laki itu. Ia bersama teman-teman sel nya, me-reka ulang kejadian yang sebenarnya dan akhirnya pengadilan kembali dibuka.
Menjelang hari sidang, laki-laki itu diajarkan oleh anak dan teman-temannya untuk menjawab jujur dan menjawab tegas atas pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan. Ia sudah siap membela diri. Kali ini ia harus tegas membela diri demi anaknya.
Namun, sebelum sidang tiba, ayah dari anak yang 'dibunuhnya' datang menghampirinya dalam satu ruangan, ia dipukul oleh laki-laki itu dengan emosi. Ia berkata, ia akan melakukan hal yang sama terhadap anaknya jika laki-laki itu membela diri di pengadilan. Ia bersumpah akan melakukan hal yang sama pada anaknya itu. Akhirnya sang ayah mengacaukan sidangnya sendiri dengan mengakui bahwa memang ia yang membunuh anak kecil itu. Semua orang kaget, teman-teman, kepala polisi, dan juga anaknya. Anaknya menangis. Ayahnya dengan tegas mengatakan ia yang membunuh. Lalu ia menyebut lagi nama anaknya, dan berkata, anaknya sendirian.. Sendirian..
Akhirnya laki-laki itu divonis hukuman mati oleh pengadilan.
Ada saat-saat dimana teman-temannya ingin membentunya melarikan diri dari penjara, namun akhirnya gagal, tapi malah memberikan kenangan indah untuk ayah dan anak itu ketika mereka mencoba kabur dari penjara.
Hari-hari dilewatinya di dalam penjara, kepala polisi beberapa kali mengijinkan anaknya untuk bersama ayahnya.
Film ini benar-benar kejam. Tidak, penulisnya yang kejam. Bagaimana ia menggambarkan cinta seorang ayah yang keterbelakangan mental kepada anaknya. Bagaimana seseorang yang memiliki kekurangan seperti itu, namun memiliki cinta yang sangat besar untuk anaknya. Bagaimana ia merelakan hidupnya demi anaknya. Bagaimana anaknya sangat mencintai ayahnya yang 'bodoh'.
Diceritakan pula, ketika anaknya besar dan menjadi seorang pengacara, ia membuka kembali kasus ayahnya dan membuktikan kalau ayahnya memang tak bersalah di pengadilan. Sampai akhirnya pengadilan memutuskan kalau ayahnya memang tak bersalah. Itu terjadi bertahun-tahun setelah ayahnya dihukum mati oleh pengadilan.
Namun, anak itu menangis bahagia, ia telah berhasil membersihkan nama ayahnya..
Huaaaaa... Meler semeler melernya lah..
Itu udah ngga kebayang lagi bentuk muka gw yang jelek jadi makin jelek, udah air mata ngalir ngga berenti.. Ngga cuma keluar dr mata, tp meler dr hidung jugaaa.. Ckckckck..
Keren.. Kalo jari tangan gw isinya jempol semua, gw acungin sepuluh-sepuluhnya buat film ini! Keren. Film ini juga dapet penghargaan Internasional lho.. Ditonton dengan jumlah penonton terbanyak. Keren! Top Top!
Kalian harus nonton kedua film ini..
Ngga akan tahan untuk menangis jika sudah berhubungan dengan cinta dari kedua orang tua kan? Karena kita merasakannya pula..
Oke sip.. *ngapus air mata dan ingus*
Sekian referensi film dari gw yang wajib kalian tonton. Jadi, jangan menganggap film korea itu film kacangan doang ya, tapi ada juga beberapa film yang emang keren banget ceritanya..
Selamat menonton :))
Wassalamualaikum..