Indonesia punya Malang. Malang punya Gunung Semeru..

Pemandangan Danau Ranukumbolo dilihat dari atas Tanjakan Cinta.

Indonesia punya Garut. Garut punya Gunung Papandayan..

Papandayan itu kaya. Ada hutan mati. Ada Tegal Alun, kebunnya bunga Edelweis.

Indonesia punya Jogjakarta. Jogjakarta punya Goa Pindul

Di ujung Goa Pindul, sambil cavetubbing kita akan bertemu kubah terang Goa..

Indonesia punya Lombok. Lombok punya Tanjung Aan..

Naik ke bukit di Tanjung Aan dan lihatlah sekeliling dari atas sana.

Selasa, 19 November 2013

Banjir Air Mata di "Miracle in Cell No. 7" dan "Wedding Dress"

Assalamualaikum..

Sebentar ya, gw mau ngucapin Alhamdulillah dulu nih. Alhamdulillaaaah...

Kenapa? Soalnya udah lamaaaa banget gw ngga ngeposting tentang referensi film. Akhir-akhir ini gw ngeposting tentang trip backpacker gw mulu yak.. Hahaa.. *kasian ya kamu, Ren, di anak tirikan* *ceritanya lg ngomong sm referensi film*

Oke.. Back to the topic..
Referensi film.

Sip. jadi, film apa yang mau gw rekomendasiin ke kalian? Yap! Bener banget. Film Korea. Eiiittt.. Jangan underestimate dulu deh lo semua.. Dua movie yang bakalan gw ceritain ini bukan movie romantis-romantisan Korea, bukan movie yang pemainnya adalah artis yang demen operasi plastik yg mukanya mirip semua karena satu dokter. Bukan. Ini adalah dua film yang gw yakin bangeeeet, bakalan bikin kalian *termasuk kalian yang jarang nangis pun* akan bener-bener meneteskan air mata kalo nonton dua movie ini.

Gw ngga lebay kok. Gw juga termasuk dalam golongan orang yang jarang nangis kalo nonton film. Tapi, dua movie ini sukses ngebuat gw mewek, ngga cuma air mata yang keluar, tapi gw sampe ingusan pula. Hhahhaaa..

Ohya, genre dari kedua film ini tuh tentang kasih sayang org tua. Pasti ada sih org2 yg ga suka sama genre ini, jadi mau gw jejelin ni film ampe jumpalitan jungkir balik nyalain petasan juga kaga bakalan bisa bikin mereka nangis. So.. Its about taste siih.. 

Okelah.. Yang pertama.. Jeeenggg jeeenggg jeeeeeenggg.. *yg ini sih lebay.. wkwkkw*

# Wedding Dress (2010)

Movie ini bercerita tentang seorang single mother yang membesarkan anaknya seorang diri. Pekerjaan mom ini adalah sebagai seorang designer baju pengantin.
Sehari-hari ia sibuk dengan pekerjaannya sampai anaknya merasa ia kurang merasakan kasih sayang ibunya. Ibunya tak pernah memasakkan makanan untuknya, biasanya anaknya makan bersama keluarga tantenya. Tapi, sebenernya, ibunya sangaaaat menyayangi anaknya.

Wanita ini menderita penyakit keturunan yang membuatnya tak akan hidup lebih lama lagi. Dan ketika ia merasa waktunya tidak akan lama lagi, ia memutuskan ingin berhenti dari pekerjaannya. Terakhir ia membuat design baju pengantin untuk anaknya. Walau ada pembeli yang ingin membeli design itu, ia menolaknya karena ia bilang, ini adalah gaun untuk anaknya kelak menikah nanti.

Sebelumnya anaknya ia daftarkan sekolah ballet, karena ia ingin sekali melihat anaknya tampil di depan panggung menari ballet. Namun anaknya sangat tidak menyukai ballet hingga ia sering sekali membolos. Anaknya ini termasuk anak yang tertutup dan anti sosial. Ia paling benci ketika makanannya bercampur dengan makanan orang lain, walau orang itu adalah sepupunya sendri. Ia juga benci ketika minumannya diminum oleh temannya, karena ia merasa jijik dengan bekas mulut temannya.

Sang ibu kemudian merasa ini tak benar, bagaimana anaknya akan melanjutkan hidupnya nanti ketika ia sudah tak ada, kalau anaknya anti sosial seperti ini. Ketika dimarahi, anaknya hanya menjawab:

"Aku punya ibu.. Aku punya kau, ibu. Aku akan tinggal bersama denganmu selamanya"
Lalu ibunya membalas: "Kau akan menikah nanti, bagaimana kau akan menikah kalau kau tak suka bersentuhan dan berbagi hal dengan orang lain?"

"Tak mau. Aku punya kau, ibu. Kau pasti tak akan meninggalkanku. Kau akan bersamaku kan?"

Mendengar itu, ibunya ngga sanggup lagi memarahi anaknya, ia menangis dan memeluk anaknya sambil berkata kalau ia akan selalu bersama dengan anaknya itu.

Lambat laun, anaknya menyadari kalau ibunya sakit, walau ibunya selalu menutup-nutupi hal itu darinya. Anaknya mencoba tegar dan bersikap pura-pura tak tau apa-apa di depan ibunya agar ibunya tidak sedih dan mencemaskan dirinya. Ia yang semula sangat membenci ballet, mulai les lagi (setelah sekian lama bolos dan ketinggalan dari teman-temannya). Ia yang semula benci sekali bersentuhan dengan temannya, kemudian ia menawarkan minuman pada temannya dan meminum dari botol yang sama, dan juga meminta maaf.

Ketika ibunya akhirnya masuk RS, ia membawa teman-temannya untuk menjenguk ibunya. Ia menunjukkan kepada ibunya kalau ia memiliki banyak teman dan ibu tak perlu mengkhawatirkan apa-apa mengenai dirinya.

Lalu di saat terakhirnya, ibunya akhirnya bisa melihat anaknya menari ballet di panggung, walau dengan pandangan yang sangat buram. Untuk dapat mengenali anaknya, rekan kerjanya memakaikan bros bunga besar di pakaian ballet anak itu agar ibunya dapat mengenali yang mana anaknya.

Sampai ketika mereka menghabiskan malam bersama di kamar rumah sakit. Berpelukan. Mengobrol hal ringan dan menertawakan hal yang bisa mereka bicarakan. Dan ketika ibunya akhirnya pergi, ia menahan air matanya. Ia hanya keluar dari kamar. Terdiam. Sampai dokter datang dan ingin masuk ke dalam kamar dan ia melarangnya. Ia mengatakan kalau ibunya sedang tidur dan jangan diganggu. Dokter memaksa akan masuk untuk memeriksa kondisi ibunya, dan akhirnya ia menangis meronta-ronta dan menyerukan kalau ibunya sedang tidur. Ia menyerukan nama ibunya.

Film ini menunjukkan bagaimana besarnya cinta seorang ibu. Bagaimana ketegaran anaknya untuk tidak menangis di depan ibunya, padahal anaknya masih sangat kecil. Bagaimana anaknya yang semula anti sosial bisa merubah diri demi membuat ibunya tenang dan bangga padanya. Bagaimana anaknya mengejar ketertinggalannya di ballet untuk mempersembahkan pertunjukkan terakhir untuk ibunya. Bagaimana ketegaran keduanya menghadapi kenyataan pahit yang menunggu mereka.

Reccomended banget buat kalian yang berada jauh dari ibu kalian. Yang ngekos ataupun memang tinggal jauh dari orang tua. Ibu memang jarang menunjukkan kasih sayangnya, namun percayalah, cinta seorang ibu pada anaknya itu lebih besar dari cinta anaknya kepada ibu mereka. Sesekali, tunjukanlah rasa sayang kita pada ibu kita, dengan berbagai cara, agar mereka merasakan cinta kita.

Asli, buat yang gengsi kalo nangis cuma karena nonton pilem Korea, oke, coba deh tahan ya air matanya yah.. :)

Nah, yang kedua, ini bakalan lebih bikin mewek dari yang pertama.. *ngga lebay, suerrr*

# Miracle in Cell No. 7 (2013)

Kalo Wedding Dress ngebahas tentang cinta ibu dan anak, kalo ini membahas cinta ayah dan anak.

Ada seorang anak perempuan yang masih seumuran SD (atau TK ya, lupa) yang memiliki ayah autis. Ayahnya ini masih bisa bekerja dan memenuhi kebutuhan anaknya. Ia bekerja sebagai tukang parkir gitu atau bisa dibilang juga tim keamanan lah.Tugasnya ngga hanya membantu parkir mobil, tapi juga ia diajari untuk memberi tindakan pertolongan pertama pada orang yang kecelakaan.

Dimulai dari cerita awalnya, sang anak kepingin banget punya tas Sailormoon. Namun ayahnya belum punya uang untuk membeli. Ayahnya bilang, sebentar lagi ia akan gajian, jadi anaknya bisa membeli tas itu. Tapi, ternyata hari itu, tas nya dibeli oleh orang lain. Dibeli oleh anak perempuan lain yang merupakan anak dari jenderal polisi (pokoknya orang penting di kepolisian).

Ia berusaha meminta tas itu, tapi ia malah dibentak oleh si jenderal itu. Anaknya berusaha membela ayahnya, karena ayahnya diejek dengan kekurangannya itu. Akhirnya ia dan anaknya pulang dengan kecewa. Sesampainya di rumah, ayahnya berjanji akan membelikannya tas Sailormoon untuk anaknya dan mencari di toko lain. Anaknya bilang, tas itu hanya tinggal satu, tapi ayahnya bersikeras akan membelikan untuk anaknya.

Ketika masa gajian tiba, ia ingin membelikan tas untuk anaknya. Kemudian ia bertemu dengan anak yang membeli tas sailoormoon kemarin. Anak itu bilang, ia tau toko lain yang menjual tas yang sama. Anak itu mengajak laki-laki itu untuk mengikutinya ke toko tersebut.

Sepanjang perjalanan melewati pasar, laki-laki itu memandangi tas sailormoon, menunjuk-nunjuk dan menggumamkan nama anaknya. Kemudian ia menoleh ke arah lain, dan ketika akhirnya mau melihat anak itu lagi, ia mendengar suara teriakan anak kecil itu. Ternyata anak itu terjatuh dan berdarah. Tak sadarkan diri.

Karena ia pernah diajari tentang P3K, ia berusaha menyelamatkan anak itu dengan memberinya nafas buatan, tapi anak itu tidak bangun-bangun juga. Ketika ia sedang panik mencoba menyelamatkan anak itu sambil mengingat-ingat pelatihan P3K nya, ada seorang wanita yang kebetulan lewat dan melihat kejadian itu dengan sudut pandang lain. Wanita itu berteriak dan melaporkan kepada polisi.

Laki-laki itu ditangkap dengan tuduhan pembunuhan anak kecil dan pencabulan. Karena laki-laki itu autis, ia tak dapat membela diri apa-apa. Ketika ditanya, ia hanya menyebut nama anaknya, ia mengulang kata-kata kalau anaknya menunggunya di rumah. Anaknya bisa ketakutan dan mencemaskan dirinya.

Benar saja, anaknya memang menunggunya di rumah dan cemas kalau terjadi apa-apa pada ayahnya, hingga suatu hari ia melihat kerumunan orang ramai yang sedang melakukan reka adegan pembunuhan. Ketika ia melihat lebih dekat, ternyata ada ayahnya disana, sebagai tersangka. Ia berteriak. Hari itu hujan, ia berteriak berlari menghampiri ayahnya, namun ditahan oleh polisi. Ia memanggil ayahnya, dan ayahnya pun memanggil nama anaknya. Namun, mereka kembali dipisahkan dan laki-laki itu dibawa ke penjara.

Anaknya percaya kalo ayahnya pasti tak bersalah.
Di penjara ayahnya selalu menyebut nama anaknya, sampai polisi menjadi kesal. Polisi bertanya pada laki-laki itu, bagaimana bisa ia mencintai anaknya namun melakukan kejahatan hina kepada anak lain yang seumuran anaknya?? Ayahnya tetap saja menyebut nama anaknya dengan sedih.

Lalu, singkat cerita, anaknya berhasil diselundupkan diam-diam ke dalam penjara oleh teman-teman laki-laki itu di cell no. 7. Mereka bertemu dan mereka tak ingin dipisahkan walau sebenarnya, keberadaan anak itu di penjara sangat berbahaya.

Teman-temannya menjadi curiga melihat kehangatan ayah dan anak itu. Mereka curiga, tak mungkin laki-laki "bodoh" dihadapannya itu, yang sangat mencintai anaknya melebihi apapun, akan melakukan kejahatan bejat seperti yang dituduhkan padanya.

Hingga satu orang kepala polisi juga curiga, dan memutuskan untuk mengangkat kembali kasus laki-laki itu.  Ia bersama teman-teman sel nya, me-reka ulang kejadian yang sebenarnya dan akhirnya pengadilan kembali dibuka.

Menjelang hari sidang, laki-laki itu diajarkan oleh anak dan teman-temannya untuk menjawab jujur dan menjawab tegas atas  pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan. Ia sudah siap membela diri. Kali ini ia harus tegas membela diri demi anaknya.

Namun, sebelum sidang tiba, ayah dari anak yang 'dibunuhnya' datang menghampirinya dalam satu ruangan, ia dipukul oleh laki-laki itu dengan emosi. Ia berkata, ia akan melakukan hal yang sama terhadap anaknya jika laki-laki itu membela diri di pengadilan. Ia bersumpah akan melakukan hal yang sama pada anaknya itu. Akhirnya sang ayah mengacaukan sidangnya sendiri dengan mengakui bahwa memang ia yang membunuh anak kecil itu. Semua orang kaget, teman-teman, kepala polisi, dan juga anaknya. Anaknya menangis. Ayahnya dengan tegas mengatakan ia yang membunuh. Lalu ia menyebut lagi nama anaknya, dan berkata, anaknya sendirian.. Sendirian..

Akhirnya laki-laki itu divonis hukuman mati oleh pengadilan.
Ada saat-saat dimana teman-temannya ingin membentunya melarikan diri dari penjara, namun akhirnya gagal, tapi malah memberikan kenangan indah untuk ayah dan anak itu ketika mereka mencoba kabur dari penjara.
Hari-hari dilewatinya di dalam penjara, kepala polisi beberapa kali mengijinkan anaknya untuk bersama ayahnya.

Film ini benar-benar kejam. Tidak, penulisnya yang kejam. Bagaimana ia menggambarkan cinta seorang ayah yang keterbelakangan mental kepada anaknya. Bagaimana seseorang yang memiliki kekurangan seperti itu, namun memiliki cinta yang sangat besar untuk anaknya. Bagaimana ia merelakan hidupnya demi anaknya. Bagaimana anaknya sangat mencintai ayahnya yang 'bodoh'.

Diceritakan pula, ketika anaknya besar dan menjadi seorang pengacara, ia membuka kembali kasus ayahnya dan membuktikan kalau ayahnya memang tak bersalah di pengadilan. Sampai akhirnya pengadilan memutuskan kalau ayahnya memang tak bersalah. Itu terjadi bertahun-tahun setelah ayahnya dihukum mati oleh pengadilan.
Namun, anak itu menangis bahagia, ia telah berhasil membersihkan nama ayahnya..

Huaaaaa... Meler semeler melernya lah..
Itu udah ngga kebayang lagi bentuk muka gw yang jelek jadi makin jelek, udah air mata ngalir ngga berenti.. Ngga cuma keluar dr mata, tp meler dr hidung jugaaa.. Ckckckck..

Keren.. Kalo jari tangan gw isinya jempol semua, gw acungin sepuluh-sepuluhnya buat film ini! Keren. Film ini juga dapet penghargaan Internasional lho.. Ditonton dengan jumlah penonton terbanyak. Keren! Top Top!
Kalian harus nonton kedua film ini..

Ngga akan tahan untuk menangis jika sudah berhubungan dengan cinta dari kedua orang tua kan? Karena kita merasakannya pula..


Oke sip.. *ngapus air mata dan ingus*

Sekian referensi film dari gw yang wajib kalian tonton. Jadi, jangan menganggap film korea itu film kacangan doang ya, tapi ada juga beberapa film yang emang keren banget ceritanya..

Selamat menonton :))

Wassalamualaikum..

Rabu, 16 Oktober 2013

Milad ke 23 tahun -> Perjalanan Luar Biasa Menuju Puncak Gunung Semeru: Mahameru (6 Okt 2013- 13 Okt 2013)

Ass..

Mungkin menurut kalian ngedaki gunung Semeru sekarang ini udah terlalu mainstream ya, ya you know lah semenjak ada film berapa milimeter itu deh? Tapi, buat gw yang emang belum pernah kesana, ini perjalanan keren yang ngga akan terlupakan. Bukan soal mainstream coy, tapi bagi lo pendaki gunung, kan ngga afdhol kalo lo belum ngerasain sensasi ciptaan Allah yang satu ini. Hehee.. Selain menikmati alam, banyak banget pelajaran berharga *aseeeek* yang gw dapet dari pendakian kali ini. Nanti kita bahas.. 

- Bisa ngga ya gw sampe puncak itu dengan treking pasirnya - 

Berawal dari gw mengetahui kalo salah satu temen gw, Erni, mau ke Semeru bulan Oktober. Ya gw nanya-nanya lah sama siapa. Eh ternyata sama temen-temen yang emang udah gw kenal juga sebelumnya. Sip.. Gw pengen ikutan ahhhh. Apalagi mereka ambil tanggal yang ngelewatin 10 oktober yang notabene, ehemm, tanggal ulang tahun gw..  * joget hula hula* 

Gayung pun bersambut. Akhirnya gw koordinasilah itu sama Erni dan a Fajri.. Total ada 7 orang yang mau berangkat, dan 6 orang diantaranya dari Bandung. Iya, gw satu-satunya yang dari Jakarta. Setelah liat-liat tiket, ternyata tiket kereta ke Malang kalo dari Bandung itu paling murahya 190rb sementara kalo dari Jakarta cuma 65rb. So.. Mereka akan lebih irit kalo ke Jakarta dulu dongs.. Akhirnya gw lah itu yang dapet tugas mengurus tiket perjalanan kita ke Malang.

Jadi, gw kan pesen tiketnya itu H-3 minggu ya, jadi kita masih dapet tempat di gerbong pertama. Kenapa kok masih kosong? Karena kita ambil tanggal hitam dan weekday. Karena gw belinya di Indomart, jadi ngga bisa pilih kursi deh.. :(

Eh, ada kabar buruk. Temen gw, si Erni, yang ngasih tau rencana perjalanan ini ke gw, malah ngga jadi ikut karena tiba-tiba ngga dapet ijin dari orang tuanya. Ditambah lagi, dia baru aja wisuda, jadi ada acara bareng temen-temennya juga. Padahal seru ya kalo bisa make toga di puncak Semeru. Berasa kaya anak gaul anak gaul gitu kan. Yaudin deh.. Gw mencoba mencari tau gimana caranya buat bisa ngebatalin tiket dan biar uangnya bisa balik. Bisa sih. Eh tapiiii itu Erni kaga punya KTP asli.. Hadeeeuh.. -____- Ya terpaksa kaga bisa balik uang karena ternyata kalo pengen ambil uangnya, kudu ngeliatin KTP asli..

Karena total perjalanan kita adalah seminggu, jadi gw ijin cuti nih sama big boss penjadwalan gw. Awalnya beliau sempet ngga ngijinin, tapi karena gw bersikukuh dan dia ngiranya gw baksos (karena selama ini gw kalo ijin emang buat baksos sih), akhirnya dia mengijinkan juga dengan berat hati. Gw sih ngga bilang ya kalo gw baksos, tapi gw juga ngga ngasih tau kalo gw ijin buat jelong-jelong biasa. Hihiii..

Yang bingung adalah ijin sama orang tua gw. Gw kan ngga dibolehin tuh naik gunung lagi. Ehem, gini.. Untuk alasan keamanan, gw ngga usah menceritakan lah ya perihal perijinan gw ke orang tua gw.. wkwkwk.. Bukan konsumsi publik soalnya. Gw cuma takut ini akan memberi inspirasi negatif (ngggg..) buat anak muda masa kini. Biarlah ini menjadi cerita cinta antara gw, orang tua gw, dan Allah aja.

- Berangkaaaaaatt - 

Oke. Hari minggu tanggal 6 oktober gw berangkat ke stasiun Senen. Rombongan dari Bandung udah nyampe duluan dua jam sebelum gw yang tinggal di Jakarta.. wkwwkk.. Ya maklumin lah ya, kapan sih jekardah ini ngga pernah macet cyiin? :p

Gw nukerin tujuh tiket dulu, beli cemilan, kemudian masuk deh ke dalem kereta Matarmaja yang udah nungguin kita. Kereta akan jalan jam 13.40. Pas dapet tempat duduk, ternyata tempat kita agak kepisah gitu. Tapi masih deketan lah. Yang bingung adalah bagasinya nih yang ngga muat. Tau sendiri ini orang-orang naik gunung bawa apaan. Bawa kulkas tiga pintu semuee.. Ya kecuali gw. Hahaa.. Jadi, ketika semua orang bawa keril, gw dengan songongnya cuma bawa depek.. Hehe. Bukan apa-apa, gw takut malah ngerepotin banget kalo gw trekking bawa keril. Jadi, gw berusaha mengisi depek gw dengan barang-barang pribadi ditambah logistik. Ya gw sih dihina dina mereka. Haha. Masa gw ke Semeru bawa depek, padahal gw ke Papandayan aja bawa keril. Hihiiii..

Di perjalanan menuju Malang yang 20 jam itu? Kelaperaaaan.. Bodohnya gw, ngga makan siang dulu sebelum naik kereta dan ngga ada yang inget buat beli nasi bungkus di luar.. Jadilah kita kelaperan. Dan ketika puncak laper itu terjadi, terpaksa jalanlah kita ke gerbong restorasi dan memesan nasi goreng. Kita sih udah tau dari awal kalo nasi goreng kereta itu ngga enak, tapi ya mau gimana lagih, patunganlah tuh gw sama temen gw makannya. Dan apa yang gw dan temen gw,Yanti, dapat? Nasi goreng yang hambar dan telur ceplok yang tanpa rasa. Seenggaknya pakein garem gitu loh masbroooo… Nyesek lah, harganya 18rb gitu per porsi.. Ya gw ngga bisa makan makanan begituan, walhasil gw tukeran sama pop mie nya a Fajri. Haha.. a Fajri dan Yanti makan nasi goreng itu ditambahin sama kuah pop mie biar ada asin-asinnya dikit. Jangan tanya gw gimana rasanya.

- Udah maleeeem ikaan bobooo -

Setelah ngelewatin kebosanan, ketawa-ketiwi, tidur, dan kelaperan di dalam kereta *banyak cemilan padahal, tapi perut kita emang perut orang Indonesia asli, belum kenyang kalo cuma dimasukin roti dan belum masuk nasi* , 20 jam lebih telah berlalu, dan kami nyampe deh di stasiun Malang kira-kira jam setengah delapan pagi hari senin. Huaaaaa.. Sampe sana kita langsung disambut sama supir angkot yang udah di pesen buat nganterin kita ke Tumpang. Tapi, gw ga tahan lagi, gw laper. Yang lain juga laper. Akhirnya kita makan dulu di warung pojok stasiun. Gw pesen nasi ikan gurame, Yanti makan nasi campur, ada juga nasi pecel dan nasi rawon.
Tadinya kita kan ber enam orang ya, terus nambah tiga orang lagi deh, jadi sekarang kita jalan ber sembilan.

Selesai makan, kira-kira jam setengah 9 an berangkatlah kita naik angkot tadi ke Tumpang. Sempet mampir-mampir dulu buat jemput rombongan lain dari Pontianak yang udah nunggu angkot kita. Nyampe Tumpang jam 11 an.

Kalo mau ngedaki semeru kita butuh beberapa persyaratan yang harus dipenuhi nih, yaitu: Surat sehat, foto copy KTP, dan materai (satu untuk satu rombongan). Nah, gw belum bikin tuh surat sehat, so.. Kita mampir dulu di puskesmas Tumpang, beberapa dari kita bikin surat sehat dulu. Pas masuk ruangan poli umum, wuihhh, dokternya ganteeeeng :3 Hehee.. Sayang gw cuma diperiksa tensi doang, hikss *coba diperiksa lebih lama, hehee*

- Bikin surat sehat di Puskesmas - 

Setelah dapet surat sehat gw, dengan berat hati gw meninggalkan puskesmas (halaaaaah). Ke tukang foto copian dulu, terus lanjut jalan ke rumah Mba Nur di desa Tumpang. Mba Nur ini yang ngurusin truk yang akan kita naikin ke Ranupane. Rumahnya selalu penuh sama pendaki yang mau naik ke Semeru. Mba Nur ini mungkin mba paling sibuk di seantero Malang. Hahaa.. Hp ngga pernah lepas dari tangannya, nerima telpon dari pendaki yang mau naik atau turun. Mba Nur baik banget pokoknya lah. Fasilitas yang kita dapet dari menyewa truk dia tuh, kita bisa istirahat dan bermalam di rumahnya dan disediain teh atau kopi. Boleh mandi gratis, pokoknya yahud deh.. *kasih jempol* *ngga kasih duit*

Terus kita berembuk dulu nih buat belanja logistik bareng-bareng. Ngumpulin uang 50rb per orang, terus kita belanja ke pasar Tumpang sesuai list. Beli kol, ikan asin, bumbu dapur, jamur, tahu, tempe, sarden, kerupuk, terasi, cabe, bawang, mie, dan lain-lain. Lengkap lah kita makan makanan bergizi di atas. Haha.

Belanja sayuuuuuurr

Setelah beberes dan ternyata rombongan Pontianak udah nungguin kita dari tadi, hehe, akhirnya jam setengah 2 kita naik truk dan jalan menuju Ranupane. Pemandangan dari truk? Luar biasa subhanallah.. Ngga.. Ngga ada foto. Soalnya truknya kan sambil jalan, gw videoin aja itu pemandangan kebesaran Allah selama di perjalanan.

Jadi, saat itu jalanan menuju Ranupane tuh kan ada perbaikan gitu, jadi truk ngga bisa lewat.

- Lama juga yaaa - 

So, kita berhenti di pertigaan Bromo dan harus lanjut sama ojek pertama. Kita berhenti di pertigaan yang bisa ngeliat Bromo dari sana. Wuihhhh.. Rencana awal nih, nanti kita mau sekalian ke Bromo pas pulang dari Semeru kalo waktunya masih cukup.

- Di pertigaan Bromo bisa liat kalderanya Bromo - 

Dari sini kita naik ojek pertama yang bayarnya 10rb. Kemudian lanjut jalan kaki, karena jalanan lagi di cor, bahkan motor pun ngga bisa lewat. Setelah jalan, kita naik ojek lagi yang lebih jauh yang bayarnya 15rb yang langsung nyampe ke pos di Ranupane. Lumayan juga yah ongkosnya karena ada perbaikan gini. Tapi positifnya, di perjalanan kita bisa liat Bromo dari deket.

- Jalur Jeep nya Bromo tuh keliatan dari atas sini udah kaya kecoak jeepnya - 

Jam setengah 4 kita nyampe di Ranupane. Karena pendaftaran pendakian cuma sampe jam 4 aja, jadi kita buru-buru ngisi formulir pendaftaran. Soalnya katanya kalo daftarnya lewat jam 4, kita ngga diterima terus ngga boleh naik. Nah, rencana kita kan kita emang mau trekking malem sedemikian sehingga kita nyampe tengah malem di Ranukumbolo. Tujuannya biar pas pagi, kita bangun tidur, keluar tenda, langsung pemandangan danau di pagi hari gitu..


Jam 4 pas kita lanjut naik. Jalurnya sih masih jalur bonus, ngga terlalu nanjak, masih jalanan datar dan sesekali menurun. Nanjak sih tapi ngga curam. Jam 6 sore kita sampe pos 1. Karena cacing-cacing di perut udah pada karaokean, kita buka kompor dan masak disana. Ngga masak yang aneh-aneh dulu karena kan masih di jalur. Jadi kita bikin kopi, susu, minuman hangat. Terus makan nasi sama mie dan sarden. Lumayan ngisi energi lagi.

- Pos 1 -

Jam 8an mulai jalan lagi. Jalur mulai naiklah. Tapi masih landai. Sebenernya gw ngga suka trekking malem, ngga suka banget, karena oksigen berebutan sama pohon. Tapi mau gimana lagi kan, gw emang siap-siap oksigen botol sih yang gw bawa, jadi kalau sesuatu terjadi, ya gw tinggal pake oksigen gw.

Lumayan capek juga. Bukan lumayan deh, tapi emang capek. Apalagi udah mulai pasir itu jalurnya, jadi harus pake masker. Ini gw yang dilemma. Kalo gw ga pake masker, gw bakal kena pasir dan itu mengganggu banget, tapi kalo gw pake masker, gw ga bisa nafas. Labil lah gw. Jadi, gw sesekali ngelepas masker dan ngebiarin pasir dan debu-debunya masuk-masuk ke hidung dan mulut.

Jam setengah 12 malem kita akhirnya nyampe di Ranukumbolo. Gelap banget jadi belum keliatan apa-apa. Langsung para cowok dibagi tugas, ada yang diriin tenda, ada yang nyalain kompor. Cecewe? Udah kecapean. Gw? Menggigil.

Setelah tenda siap, gw sama Yanti, yang notabene cuma berdua aja ini cewenya, langsung masuk ke dalam tenda cewe. Langsung ganti baju dan buka SB. Gw ngantuk dan capek jadi gw langsung istirahat, bahkan tanpa makan apa-apa lagi. Yah, gw kan ngga tahan dingin banget, jadi sepanjang malam ya gw menggigil kedinginan. Itu padahal udah pake dua celana, dua kaus kaki dan dua sarung tangan dan syal.

Besok paginya, akhirnya gw terbangun lah itu karena pengen shalat subuh. Pas keluar gw bengong. Ranukumbolo udah terang bener. Ah, gw ketinggalan subuh ini? Udah jam 8 pagi ini? Tapi pas gw liat jam, ternyata baru jam 05.15 pagi. Terus jam nya Yanti juga jam segitu. Yekaliii jam kita berdua rusak nya di waktu yang sama. Berarti bener baru jam 5 pagi.

- Ngga bisa dilukiskan dengan kata-kata yah - 

Waw! Jam lima tapi udah terang gini. Dan gw ketinggalan sunrise. Kayanya sunrise datengnya jam setengah 5 an deh.. Pagi bener mataharinya rajin -__-

Bener-bener deh. Jadi, kita bikin tenda tepat di depan danau dan tepat di depan pemandangan dua bukit ranukumbolo itu loh. Di tengah-tengah. Viewnya oke banget. Begitu keluar tenda, gw langsung bisa ngeliat view pagi Ranukumbolo yang yahud itu. Subhanallaaaah..

- Tepat di tengah Ranukumbolo dan di ujung danau - 

Gw sama Yanti setelah puas poto-poto dan keliling Rakum (keliling nyari tempat pipis maksudnyee) akhirnya balik lagi ke tenda buat shalat subuh dan beberes. Udara masih dingin karena anginnya itu loh kenceng banget.


Rencananya sih mau naik ke Kalimati jam 9 pagi, tapi sampe jam 8, itu cowo-cowo belum pada bangun -__- Yaudin, kita memutuskan untuk seharian aja di Rakum, skalian istirahat, nah, besok baru deh naik ke Kalimati.

Yoaaa.. Seharian di Ranukumbolo! Sementara tenda-tenda lain pada beberes karena mau naik ataupun turun, kita mah santaaaai.. Hingga akhirnya di Ranukumbolo cuma ada tenda kita  ajaa.. Sepiii.. Coba deh, semenjak film yang bermeter-meter itu muncul, kapan coba Ranukumbolo sepi? Haha.. Seruuuu bangeeeet.. Pilihan waktu yang tepat untuk ke semeru pas weekdays.. Ihiiiy..

- Kapan lageee Ranukumbolo sepiiii -

Masaaak.. Kalo di gunung, tentu aja bukan cewe yang masak, haha. Cowo-cowo keceh itu masak enaaaak.. Sementara cowo-cowo itu masak, kita cecewe hunting foto di tempat yang yahud. Hihiii.. Terus sikat gigi dan cuci muka. Pas pengen balik ke tenda nih, maksud hati mau bantuin mereka masak *preeet* :p, malah diajakin sama om Zoel dan a Adit buat naik ke tanjakan cinta. Haha.. Terus kita dengan polosnya ikutan. Masih belum ngerasain sensasi tanjakan cinta inih.

Yang paling bodoh, gw pake sandal jepit biasa pas nanjak. Kebayang itu naik tanjakan cinta pake sandal jepit -__- Itu ya, belum bawa depek aja, gw udah kecapean, apalagi besooook bawa barang-barang. Hadeuuuuhhhh.. Ini gw kenapa menyetujui buat ikutan naik ya. -____-
Tapi begitu udah nyampe atas. Waw. Oro-oro ombo. Tapi lagi ngga berbunga itu eidelweiss nya. Kalo bulan Juli tuh, Oro-oro ombo katanya indahnya luar biasa.. Tapi ngga berbunga aja, Oro-oro ombo emang udah keren! Top.


Pas turun lagi, gw ngelirik sandal jepit gw. Hadeuh, salah banget nih make sandal jepit. Tapi pas nengok ke depan. Uwaaaawww.. Ranukumbolo dari atas tanjakan cinta.. Ihiiiyy… (y)


- Ranukumbolo dari atas tanjakan cinta -

Nyampe tenda, ternyata makanan sudah hampir siap. Ada sarden, tempe goreng, nasi, sambel seblak, dan tumis jamur tahu plus ikan asin.. Top markotop.

Ternyata a Fajri lagi mancing ikan danau bareng sama Pak Cipto. Pak Cipto ini rumahnya di Ranupane dan biasa mancing di ranukumbolo. A Fajri niat banget mancing sampe bawa pancingan dan makanannya segala. Haha. Semoga dapet ikannya ya. Ikan kecil-kecil sih banyak di pinggir danau tuh. Bisa lah ditangkep buat makan..

Ngga tau ya ngga terasa gitu udah sore aja. Seharian gini di Rakum ngga berasa banget. Udah masuk malem aje dan gw kembali kedinginan. Suhunya udah sampe lima derajat katanya. Ya untungnya ngga nyampe minus ya. Ngga ngerti lagi deh gimana keadaan gw  kalo sampe minus. Hiks.

Besok paginya, walaupun udah pernah ngeliat suasana pagi ranukumbolo, tapi tetep aja gitu gw tersepona.. :3


Karena kita mau naik hari ini, jadi cecowo itu Alhamdulillah bangun lebih pagi. Hehe. Bikin sarapaaan.. Sarapan kali ini top markotop banget. Om Zoel bikin sayur kol dan sossis, trus ada tempe goreng, nasi, ikan asin, kerupuk, dan sambel yahudnya a Bayor. Yahud pedessss banget. Hihiii.. 


- Sambel yahuuud - 


Oh ya, tentu aja sama ikan danau ranukumboloo.. Hohooo.. Bukan ikan gede kok, tapi ikan kecil-kecil yang kita ciduk.. Dapet banyaaak. Dan pembunuhannya agak sadis nih, haha. Mereka di campur sama air garem, tapi belum pada mati ternyate, terus di goreeeeng.. Pas prosesi goreng menggoreng itu, ikannya masih pada lompat-lompat.. Huuuu kesiaaaan.. *tapi tetep aja dimakan ampe abis* Enak siiih.. Gariiiing.. :9

- Ini dia ikannyaaa - 

- Digabung semuaaa buat dimakan rame rame -

Jalan deh kita jam setengah 12 siang menuju kalimati. Dua tenda kita tinggalin di ranukumbolo, dijagain sama Pak Cipto. Sekalian buat tanda untuk dua temen kita yang akan nyusul dateng kesana.
Iyak, pertama kita lewatin tanjakan cinta. Kali ini gw ngga mau nengok ke bawah. Hahaa.. Iseng aja ngikutin mitos aneh itu. Haha.. Tapi gw lupa ngga mikirin siapa-siapa selama naik. Haha. Karena gw udah terlalu konsen kecapean. Tanjakannya puol loh..

- Ini dia tanjakan yang terkenal ituh -

Sampe atass baru deh gw inget buat ngebayangin Dude Herlino. Eh ternyata udah banyak banget cewe yang ngebayangin Dude Herlino, kesian amat itu penunggu tanjakan cintanya, bingung si Dude mau dipasangin sama siapa..

Ngelewatin Oro-oro ombo.. Dan ternyata ada turunan tajamnya.. Lebih tajam dari tanjakan cinta.. Setajam.. Silet *apa dehh*. Kita menamakannya turunan cinta. *apa deh* Kalo kata a Bayor, mau liat kadar cintanya menurun atau menanjak. Ngga boleh nengok ke belakang. Yekaliiiii lagi turunan tajem gitu mau nengok ke belakang, bisa jatoh guling-gulingan itu mah..

- Setajam silet banget inih turunannya - 

Jalan lagi datar sampe Cemoro Kandang. Nyampe Cemoro Kandang ketemu tukang jualan. Iya, jualan air minum aja sih, tapi biasanya mereka jualan gorengan juga. Gorengan dingin tapi -___-


Istirahat bentar, baru deh siap-siap nanjak lagi. Trek setelah ini nanjaaak terusss. Tanjakannya ngga curam sih, ngga separah Cikuray, tapi nanjak tiada henti. Haddeeeeuuh. Lumayan juga deh.
Jadi dari Ranukumbolo kita ke Oro-oro ombo, terus ke Cemoro Kandang, nyampe ke Jambangan, baru deh sampe ke Kalimati. Nanjak sampe ke Jambangan, nah dari Jambangan udah mulai enak tuh jalurnya, datar sampe Kalimati. Nanjaknya dikit. Enak lah pokoknya.

- Jambangan -

- Kalimati -

Nah, jam setengah 3 sore nyampelah kita di Kalimati. Kita diriin satu tenda dan bifak kita. Ngopi-ngopi dan istirahat. Ohya, lupa bilang, pas di ranukumbolo itu, ternyata ada acara Pelesir MNC TV gt lagi syuting di Semeru. Nah, a Fajri kan ngobrol-ngobrol lah sama mereka. Pas di Kalimati, kita diajakin naik ke Mahamerunya bareng sama mereka. Haha. Lumayan, nanti di puncak, kita nongol dikit di tipi.. Hehee..

- Eidelweiss di Kalimati -

- Sunset di Kalimati - 

Jam setengah 11 malem gw dibangunin buat siap-siap berangkat ke Mahameru. Karena trekingnya malem, ya gw ga pake sun block *dan gw nyesel, ngga kepikiran kalo turunnya bakalan siang2, huhu*

Jam 11 malem semua siap berangkat muncak. Bareng sama beberapa rombongan lain dan juga sama anak-anak Pelesir MNC Tv, sang kameramen dan juga MC nya. Safety tools penting banget guys, geiter tuh penting banget biar pasir ngga masuk-masuk ke celana dan sepatu. Gw bawa tongkat kayu keren yang dicariin sama a Fajri. Hehee..

Mulai trekking. Nanjak. Pasir. Curam. Malam. Dan gw menghabiskan dua botol oksigen. Haha. Parahhhh.. Pas nyampe Arcopodo gw udh bersyukur banget itu. Istirahat bentar, lanjut jalan lagi ke Mahameru. Pas udah ngelewatin batas vegetasi gw terbengong bengong pas liat pasir di kaki gw. Udah ngga pasir padet lagi, tapi udah batu-batuan kecil.

- Nih penampakannya dari atas - 

Bujeeeeng.. Naik ke atas tiga langkah, gw turun lagi dua langkah. Perjuangan banget itu ngelangkah di pasir berbatu gitu. Ngga boleh nginjek batu, soalnya begitu diinjek, itu batu bakalan jatuh nimpa yang bawah. Jadi, mau melangkah juga harus hati-hati. Udah tanjakannya tajem, treknya begitu, malem pula gelap. Nguras tenaga banget. Beberapa pendaki nyerah dan turun akhirnya. Ada juga yang kakinya ngga kuat lagi pada keram. Di bawah gw bahkan ada yang ketimpa batu. Huuhuuu.. Mental banget nih dimainin disini.

Tenaga gw udah terkures parah ini. Akhirnya gw dipakein webbing sama a Bayor. Superman gw itu bawa keril ke atas yang isinya kompor nesting dan makanan. Bukan cuma bawa keril, dia juga webingan bareng gw. Jadi, kalo suatu saat gw ilang tenaga, gw ga akan jatoh gegulingan ke bawah, tapi ketahan webbing di pinggang dia. Bener-bener pahlawan gw dia itu. Hahaa..
Ngga hanya dia sih, gw naik bareng kang Yudi, a Adit, dan pak Wahyudi. Top banget mereka ngejaga gw. Kapanpun gw butuh oksigen, mereka langsung nyodorin. Huaaaa.. Really appreciate it. Beribu terima kasih deh..

Sampai akhirnya pagi datang, dan gw ngeliat sunrise di jalur.. Baguss.. Subhanallah. Allahuakbar.. Kereeeeeeeeeeenn!!! Sunrise diantara samudera di atas awan dan bentangan gunung-gunung.


Ketika gw nengok ke bawah, itu pemandangan dari ranukumbolo sampe Kalimati keliatan. Ternyata sejauh itu gw udah berjalan ngelewatinnya. Udah sejauh ini, gw ga boleh nyerah! Gw harus sampe puncak Mahameru!

- Jauh juga ya gw udah jalan dari sonoh -

Sempet ketika gw bener-bener kehabisan tenaga dan ngga sanggup naik lagi walau puncak udah di depan mata. Gw sampe kehabisan nafas dan butuh oksigen banget. Seementara oksigen gw ada di a Bayor yang udah nyampe ke puncak duluan. Karena pas terang, gw ngelepas webbingnya. Jadi, gw sama a Bayor udah kepisah *ahey*. Panik lah gw, itu oksigen udah jauh dari gw.

Sampai akhirnya a Aris, temen gw, teriak ke atas minta oksigen. Selang beberapa saat, a Bayor turun larii sambil bawa oksigen buat gw. Huaaaaaaaaaaa… Makasiiiiih semuanyaaa..

Walaupun gw udah kehabisan energi, gw ga boleh nyerah dan turun. Puncak udah di depan mata. Gw harus lanjut naik. Apapun yang terjadi! Akhirnya pelan-pelan gw sampai juga di atap pulau Jawa. Puncak yang katanya puncak abadi para dewa! MAHAMERU!

Begitu sampe di atas, gw langsung disambut sama ucapan selamat dari temen-temen gw. A Fajri dateng ngevideoin muka kucel gw yang mau nangis dan Om Zoel dateng bawain minuman hangat. Hangat banget. Sehangat perasaan gw pas sukses sampe atas. *halahh*

Seketika itu juga gw nangis. Yanti meluk gw. Gw nangis di pundaknya. Setelah itu gw sujud syukur. Allah mengijinkan gw merasakan keindahan ini. Ngga menyerah sampai akhir. Gw bangga sama diri gw sendiri. Gw bangga sama temen-temen gw.




Energi gw penuh lagi pas liat keindahan yang Allah lukis untuk kami. Sampe atas, gw istirahat bentar, sembari istirahat, diajak syuting sama Fio, sang MC acara Pelesir. A Fajri, yang sepanjang jalan ngawal si Fio, diwawancarai. Haha, Lumayan dia masuk tipi.
Terus diajakin ngucapin selamat ulang tahun buat MNC TV juga. Haha. Itu aja ngucapin gitu doang sampe take beberapa kali. Ya maklum kami kan amatiran. Hehee..

Jangan lupa nonton ya.. Pelesir jam 09.30 pagi tanggal 19 Oktober 2013 hanya di MNC TV. Wkwkwk..
Udah nyampe puncak, ngga afdhol kalo ngga hunting foto-foto. Hehee..


- tiga orang yang berulang tahun di tanggal 10 oktober - 

Ohya, hampir lupa, hehe, gw ulang tahun di tanggal 10 oktoberm dan subhanallah, pas banget tanggal segitu kita sampe di Mahamerunya. Pas banget. Rasanya luar biasa bisa ngerayain milad di puncak tertinggi pulau Jawa.. :D

Eh, bukan gw doang loh yang ulang tahun tanggal segitu, tapi dua orang dari rombongan gw, Pak Wahyudi dan a Fajri juga berulang tahun di tanggal yang sama. Hehee.. 

Masaaak mie. Ayo.. Siapa lagi yang bisa masak di puncak Mahameru? Siapa juga yang bakal bawa alat masak ke puncak gunung Semeru ini dengan jalur trekking yang gila ini. Ya kita. Tepatnya a Bayor yang bawa. Hahaa..

- Ini dia superman gue, hahaa.. -

Ngga hanya mie, ternyata a Bayor bawa nata de coco sama jelly. Yeey.. Lumayan, sarapan enak.
Tadi gw nyampe puncak jam setengah 8, padahal si Yanti sama om Zoel udah nyampe dari setengah 6.. Hahaa.. Gw telat dua jam.. Hihiii..

Mahameru masih ngeluarin wedus gembelnya. Makin siang makin sering. Makanya biasanya pendaki udah harus turun sebelum jam 10 pagi, karena setelah itu Mahameru makin aktif.


 Sebelum turun, gw sama Yanti menyempatkan diri untuk buang air. Hehe. Kebelet. Kapan lagi buang air di atap pulau Jawa kan? Hahaa..

Jam 10 kita turun. Turunnya seruuu bangeeet. Kalo tadi naik kita sampe berjam-jam dan susah payah, nah, pas turunnya cuma setengah jam aja gitu dari puncak sampe batas vegetasi. Udah kaya main ski aja. Merosot. Seru bangeeeeet.. Hahaaa..

- Main skiiii -

Nyampe Kalimati jam 12an siang. Istirahat. Shalat. Makan seadanya. Iya seadanya. Kita kan kehabisan air, jadi ngga bisa masak, akhirnya beli lontong sama tahu aja gitu di abang-abang jualan. Iya, ada yang jualan di Kalimati. Tapi dingin gorengannya L

Beberes dan jam 15.50 kita berangkat turun ke Ranukumbolo lagi. Nyampe Ranukumbolo jam 18. 20. Kok lama padahal turun doang? Haha. Ya kita sempet istirahat sambil makan gorengan dan semangka di Cemoro Kandang.

Sampe Ranukumbolo udah ada dua temen kita yang menyambut. Mereka nyusul sampe Ranukumbolo.
Istirahat. Tidur yang panjang. Kedinginan lagi. Haha..

Paginya, lagi-lagi gw ga dapet sunrise karena molornya awet sampe susah bangun lebih pagi. Hahaa.

Ada kejadian lucu nih. Ya ngga bisa disebut lucu juga sih. Jadi, temen gw ngegepin ada beberapa orang yang mandi dan sampoan gitu di danau. Nah kan diprotes tuh sama temen gw. Yaiyalah, air danau kan kita buat minum, kok dicemarin sama sampo sih, jahat amat. Eh, ketahuan lah itu sama warga sana, warga yang lagi jadi porter. Nah, pendaki yang ngga tau diri itu, yang tadi mandi di danau, dihukum lah sama mereka. Disuruh mungutin sampah-sampah di Ranukumbolo sepanjang siang. Hahaa.. Malunya itu loh pas di marahin di depan pendaki lain. Gapapa. Biar rasa.

- Mau bikin ager jelly siang-siang juga bisa loh, soalnya air danaunya dingin banget -

Well.. Setelah beberes tenda, ngebakar sampah yang bisa dibakar, dan ngebawa sampah yang ngga bisa dibakar, kita jalan turun jam 1 siang. Sebelum turun ngga lupa dong kita foto-foto sama personil lengkap. Hehe.. Pake ngajak dua bule segala lagi ikutan foto..

- Ada Pak Cipto juga tuhhh -

Jalur turun kita berbeda dari jalur naik kemarin. Jalur yang ini lebih deket. Tapi nanjak. Tanjakannya ngga nanggung-nanggung dah, puol banget. Jadi jalurnya nanjak dulu sepertiga perjalanan,setelah itu sisanya turunan teruuuus sampe Ranupane. Enak sih, tapi pas ngelewatin tanjakannya itu loh, yahud banget. Mana sempet gerimis lagi. Untungnya sih ngga hujan gede.

Kita ngga langsung ke pos awal Ranupane, tapi ditawarin istirahat dulu di tempatnya Pak Cipto yang rumahnya di Ranupane. Nyampe sana jam 4 sore. Enak disana. Kita disuguhin kopi dan bahkan makan berat. Nasi dan sayur kol khas Ranupane. Baik bangeet..

Tapi sih ngga disaranain ya turun lewat sini. Soalnya, musti naik ojek lagi buat laporan ke pos Ranupane. Untungnya  sih Pak Cipto baik, jadi kemaren Pak Wahyudi, yang akan balik lagi buat laporan turun ke pos, naik motor pinjeman ke pos awal.

Setelah istirahat dan makan, kita lanjut naik ojek dari Ranupane sampe batas ojek pertama. Setelah itu jalan kaki teruuuus sampe pertigaan Bromo. Nyampe pertigaan Bromo jam 18.30. Truk pesenan kita udah nyampe, tapi kita masih harus nunggu rombongan dari Surabaya dulu. Lumayan lama juga nunggunya, sampe gw dan Yanti udah ngantuk dan ketiduran.

Sampai akhirnya gw dibangunin jam setengah 8 dan kita akhirnya ngga jadi naik truk, tapi naik jeep. Supir truknya ngga enak sama kita yang harus nunggu lama. Serunya, kita naik Jeep dengan harga yang sama dengan kalo kita naik truk. Hehe.

Supir jeep nya pinter banget loh. Sejarahnya oke banget. Sepanjang perjalanan, gw diajakin ngobrol sejarah. Bujeng dah. Itu udah nahan ngantuk banget itu ngeladeninnya. Haha. Curangnya si Yanti, tidur duluan, tinggallah gw yang pasrah ngeladenin si supir ngobrolin sejarah pulau Jawa dan sejarah pergunungan. Kapan lagi kan gw ngobrolin sejarah.. Langka ini langka!

Ceritanya sih ada yang seru, bahkan ada yang serem. Sampai akhirnya gw udah keliatan bosen dan ketika hp gw nemu sinyal, gw autis deh tuh mainin hp dan akhirnya pak supir yang jago sejarah itu berhenti ngajak gw ngobrol. Hehe.

Jam 9 malam kita akhirnya nyampe Tumpang. Istirahat di rumah mba Nur. Casan langsung penuh. Hahaa.. Mau mandi, ternyata antriannya panjang banget dan yang mandi lama banget ngga keluar-keluar -___- Walhasil, kita memutuskan untuk cari toilet umum di luar. Yak karena udah jam 10 malem, itu toilet ngga ada yang buka. Tapi kita ketemu Balai Rakyat dan berhasil mandi disana. Hihiiii..

Tiduuuuuuuurrrr.. Dengan bibir gw yang kering pecah-pecah. Huhuuu.. Dan dengan hidung yang merah karena kering. Ancur-ancur dah ini muka gueeee T____T
Sugooi banget loh rasanya tidur dengan suhu normal.. Udah empat malam soalnya ngerasain suhu dibawah normal..

Besok paginya kita jalan-jalan sekitaran Tumpang plus nyari oleh-oleh. Dapetlah itu gw kaos Mahameru dan juga keripik apel dan keripik nangka..

Jam 1 siang berangkat ke stasiun Malang untuk pulaaang.. Kereta pulang kita berangkat jam 16.00. Di kereta pulang, gw sama Yanti kebanyakan tidur. Hahaa.. Sementara itu cecowo ya malah main kartu di lorong sambungan kereta gerbong tujuh dan yang kalah dipakein ampas kopi di muka. Hukuman mereka ngga nanggung-nanggung. Itu orang-orang gila dengan muka cemongnya, ngelewatin kursi-kursi penumpang dari gerbong tujuh sampe gerbong satu, gerbong gw. Selama ngelewatin gerbong, mereka direkam dan dadah-dadah. Baru di toilet ujung gerbong 1, mereka boleh cuci muka. Bener-bener deh ya manusia-manusia ini. Hahaaa..

Sedihnya, semua temen-temen gw kan pada pulang ke Bandung, dan mereka turun di Cirebon. Katanya sih biar hemat waktu nyampe Bandung. So, gw ditinggalin sendirian deh sampe dari Cirebon sampe Jakarta.. Huhuuu..

Finish.. Akhirnya ya perjuangan panjang gw ke puncak Mahameru berakhir. Sesuatu banget dah kalo kata Syahrini. Beruntung nih gw bareng-bareng sama orang-orang ini. Profesional di dunia pergunungan. *aseeeek*. Safety planning terencana dengan sangat baik. Perjalanan udah direncanakan dengan apik. Kerjasama tim yang sangat top markotop dan semangat yang tinggi dari semuanya. Safety tools nya juga lengkap. Juara!

Bener deh, bagi kamu kamu yang mau naik ke Semeru tapi cuma karena ngiler sama film sekian centimeter itu, mendingan rencanain baik-baik perjalanan kesana. Alat-alatnya di lengkapin, dan jangan lupa olahraga. Seenggaknya buat yang baru naik gunung, bisa latihan dulu lah di gunung yang ngga terlalu ekstrim jalurnya.. Biar ngga kaget. Jadi ngga asal modal nekat. Safety planning itu penting banget loh..

Kemarin sih gw nemuin banyak pendaki korban film, yang ngedaki pake sepatu olahraga biasa, sepatu warrior, bahkan sepatu karet biasa yang pas nyampe bawah udah pada nganga. Yang ngga bawa tas gunung, tapi bawa tas kampus yang sekali dipenuhin bakalan langsung robek. Yang ngga pake geiter atau bahkan sarung tangan pas naik ke puncak. Hadeuh. Alhamdulillah gw bersama teman-teman yang ngingetin gw supaya ngelengkapin alat-alat biar safety nanti di perjalanan..

Thanx banget ya tim Horre: a Fajri, a Bayor, a Adit, kang Yudi, om Zoel, a Aris, pak Wahyudi, dan si cantik Yanti J *Yanti ini temen gw keliling cari tempat buang air, temen cari wudhu, temen ngegalau, dan temen hunting foto* -> Yaiyalah, ceweknya cuma gw sama Yanti. Wkwkwk.

Tadi di awal gw bilang banyak pelajaran berharga yang gw dapet dari pendakian kali ini, iya bener. Salah satunya adalah pantang menyerah. Walaupun lo udah ngerasa 'habis', tapi ketika lo ngeliat tujuan di depan mata, apapun kondisinya, lo harus tetap berusaha.

Ngga cuma itu. Ada lagi. Para porter dan warga disana nunjukin kepada gw kalo mencintai alam itu wajib hukumnya. Dari hal kecil aja, seperti ngga membersihkan diri di danau. Dari situ keliatan pribadi lo gimana. Tenggang rasa ngga lo sama orang lain yang mau make air danau untuk di konsumsi. Dan warga memberi hukuman juga ngga asal hukum, tapi dengan menyuruh membersihkan Ranukumbolo dari sampah. Top.

Perjalanan ini ngga akan pernah gw lupakan..

Itinery:

Minggu, 6 okt dan Senin, 7 okt
13.40 - 07.30   Perjalanan kereta dari stasiun Senen ke stasiun Malang
07.30 - 08.30   Makan di stasiun
08.30 - 11.00   Perjalanan ke Tumpang (mampir sejam setengah di puskesmas dan jemput orang)
11.00 - 13.30   Belanja dan beberes keril
13.30 - 15.30   Perjalanan Tumpang-Ranupane
16.00 - 18.00   Ranupane - Pos 1
18.00 - 20.00   Makan
20.00 - 23.30   Perjalanan ke Ranukumbolo
23.30               Tiduuur di Ranukumbolo

Selasa, 8 okt
Seharian di Ranukumbolo

Rabu, 9 okt
11.30 - 14.40   Perjalanan Ranukumbolo - Kalimati
23.00               Berangkat ke Mahameru

Kamis, 10 okt
07.30               Sampai di Mahameru
10.00 - 12.10   Mahameru - Kalimati
12.10 - 15.50   Istirahat
15.50 - 18.20   Kalimati - Ranukumbolo (makan gorengan dulu di Cemoro Kandang)

Jumat, 11 okt
13.00 - 16.00   Ranukumbolo - Ranupane
16.00 - 17.30   Makan dan istirahat
17.30 - 18.30   Ranupane - Pertigaan Bromo
19.30 - 21.00 Pertigaan Bromo - Tumpang

Sabtu, 12 okt dan Minggu, 13 oktober
16.00 - 11.30 Perjalanan Malang - Jakarta

Seperti biasa, list biaya yang gw keluarin:

Tiket Jakarta (stasiun senen) - Malang: 65.000
Nasi goreng patungan di kereta: 9.000
Nasi Mujaer dan es teh manis: 18.000
Angkot stasiun -  Tumpang: 12.000
Patungan logistik: 50.000
Truk Tumpang - Pertigaan Bromo: 25.000
Ojek Pertigaan Bromo - batas motor pertama: 10.000
Ojek Bromo - Ranupane: 15.000
Tiket masuk: 17.000
Ojek Ranupane - batas motor Bromo: 15.000
Jeep Pertigaan Bromo - Tumpang: 25.000
Angkot ke stasiun: 10.000
Tiket Malang -  Jakarta (stasiun senen): 65.000

Semoga bermanfaat.. Selamat trip ke Mahameru yang mau kesana.. Semoga sukses dan kembali ke rumah dengan selamat. Aamiin.. J


Wass..